Sunday, February 27, 2011

Orang-orang kaya di Tanah Melayu


NST
Hari ini semua akhbar-akhbar perdana terpampang lagi wajah-wajah orang kaya di Malaysia yang dahulu dikenali Tanah Melayu.

Walaubagaimanapun masih ada orang-orang kaya yang nama mereka tidak tersenarai bukan kerana malu, bukan kerana takut income tax tetapi tidak mahu glamour kerana syarikat-syarikat mereka tidak disenaraikan di BSKL.

Mereka-mereka ini kebanyakan kaya dengan tunai dan tidak berhutang.

GAMBAR MENARIK : AWEKS MUAMMAR GHADAFI!


27.2.11

















Sunday, February 13, 2011

KENALI PENGGANTI MUBARAK


30 tahun memerintah, 8 orang silih berganti menjadi perdana menteri, tetapi jawatan timbalan presiden yang biasanya akan menggantikan presiden tidak pernah diisi. Sekonyong-konyong, bila Maidan Tahrir dipenuhi jutaan manusia yang mendesak presiden supaya berundur, tiba-tiba Mubarak menamakan Omar Sulaiman sebagai penggantinya yang kini diberi jawatan timbalan presiden Mesir.

Omar, tokoh yang tidak begitu dikenali, tidak semasyhur Amru Musa dan tidak seglamour Ahmad Baradei. Tetapi rupa-rupanya tokoh ini sangat hebat di sisi Mubarak dan sangat 'mulia' kepada Amerika dan Israel.

Omar Sulaiman lahir pada 2/7/1936, seorang yang bertubuh tinggi lampai, tegap, tiada siapa menyangka dia sudah berusia 75 tahun. Hanya 8 tahun beza usia dengan bossnya, Mubarak yang lahir pada 4/5/1928.

Omar mula menerima pendidikan ketenteraan pada 1954 di Akedemi Tentera di Kaherah dan seterusnya menuruti jejak langkah idolanya, Mubarak melanjutkan latihan di Akedemi Ketenteraan Frunze, Moskow. Dia memiliki dua ijazah sarjana, satu dalam bidang sains politik dari Universiti Kaherah dan satu lagi sains ketenteraan.

Dalam tentera dia naik dari satu tangga ke satu tangga hingga memegang jawatan ketua perisikan tentera dan kemudiannya dilantik sebagai Ketua Agensi Perisikan Awam Mesir. Ketika memegang jawatan inilah, dia disifatkan oleh Daily Telegraph sebagai ketua perisik paling berkuasa di dunia 2009.

Omar sangat sinonim dengan Amerika dan Israel. Bagi menggambarkan kenyataan ini, Wikipedia menyebut: "Suleiman has been implicated as directly involved in the controversial CIA "rendition" program. Journalist Stephen Grey in his work, "Ghost Plane", states that after taking over as intelligence director, Suleiman oversaw an agreement with the US in 1995 that allowed for suspected militants to be secretly transferred to Egypt for questioning."

Dalam isu Palestin, presiden Mubarak memberi kepercayaan kepadanya untuk menjadi pengantara dalam usaha membebaskan tentera Zionis Gilad Shalit yang ditawan oleh Hamas.

Omar juga dikatakan orang yang bertanggung jawab ke atas penyiksaan tahanan khususnya kumpulan yang ditawan oleh Amerika Syarikat di Afghanistan dan kemudiannya dihantar ke Mesir.

Penyiksaan ke atas tahanan bukan lagi suatu rahsia. Sejak puluhan tahun, penjara Mesir dikenali sebagai antara penjara paling azab di dunia.

Apabila anda berjalan di kota Kaherah dan menyusuri taman-taman bunganya, anda pasti tidak menyangka, di bawah taman bunga itu terdapat penjara yang luas yang menyaksikan tahanannya disiksa saban hari.

Justeru jika Mubarak seorang pemimpin yang dilabel sebagai zalim dan jahat, maka adakah Omar seorang yang layak menggantikan penjahat ini? Adakah pencuri wajar digantikan dengan penyamun dan perompak?

Memperingati 60 Tahun Syahid Hassan Al-Banna (12 Feb 1949 - 12 Feb 2011)


Mudah-mudahan Intifadhah yang sedang berlaku di Mesir saat ini membawa kita untuk kembali mengingati tokoh penting gerakan Ikhwan Muslimin yang pernah bergerak dan hidup untuk dakwah tanpa mengenal penat, lelah dan jemu walau dihimpit pelbagai mehnah dan tribulasi. Inilah Imam Hasan Al-Banna (As-Syahid, InsyaAllah).
Lahir pada tahun 1906 dan menubuhkan gerakan Ikhwan Muslimin pada tahun 1928 dan Ikhwan pernah diharamkan pada tahun 1948 serta semua asetnya disita.
Wajah tenang sang da'ie ilallah.
Kemuncaknya, beliau ditembak mati pada 12 Februari 1949 ketika keluar dari pejabat Syubban Muslimin dalam satu tragedi berdarah yang sengaja dirancang.


Hasan Al-Banna dengan uniform "Unit Amal" (ketenteraan) Ikhwan Muslimin
Bersama sahabat-sahabat seperjuangan dan murid-muridnya
Bersama pendukung perjuangan Islam di Mesir
Hassan Al-Banna memimpin demonstrasi bersama mahasiswa menentang pencerobohan British ke atas Mesir (1946) dengan peperangan sengit sehingga tahun 1948 dan menghantar kader-kader Ikhwan menggempur penjajah Yahudi yang masuk ke Palestin pada tahun 1948.
Sedang menyampaikan pidato
Sentiasa menyeru manusia baik orang awam mahupun pemerintah agar kembali berpegang kepada Islam
Suasana di pejabat beliau
Kezaliman dan penindasan yang begitu dahsyat terhadap Ikhwan Muslimin berlaku antaranya di zaman pemerintahan Pres.Gamal Abdul Naser (atas). Syed Quthb dan beberapa tokoh lain terbunuh di era pemerintahannya.
Raja Farouq antara yang turut menghadapi Ikhwan Muslimin di era pemerintahan Gamal Abdul Naser.
Tokoh gerakan Islam di Indonesia, H.Agus Salim menziarahi Al-Banna bersama H.Rasjidi sebagai wakil kerajaan Indonesia bagi mengucapkan terima kasih atas sokongan Ikhwan kepada perjuangan Indonesia
Anda boleh membaca senarai nama-nama tokoh Ikhwan Muslimin yang dibunuh, digantung, ditembak, diseksa dan dipenjara dibawah beberapa Pres.Mesir sejak pembunuhan Al-Banna pada artikel saya pada Bulan Mac 2010 diblog ini.

Isnin, 2011 Januari 31

Saturday, February 12, 2011

Perkara yang Melayu jangan lupa

Perkara yang Melayu jangan lupa


Kenderaan malang beserta pegawai pegawai JPJ

Tonto main kasar - Nizar news


SEORANG anggota JPJ memeriksa
 kenderaan milik jabatan itu yang
 rosak selepas insiden dilontar dengan batu
 di Jalan Sungai Bakap, Nibong Tebal semalam.

Siapa Lagi Setelah Mubarak dan Mesir?

ZINE al-Abidine Ben Ali menguasai Tunisia selama 23 tahun,
tetapi sekarang tumbang. Hosni Mubarak memerintah Mesir selama hampir 30 tahun,
teapi sekarang juga tumbang. Apakah kediktatoran di dunia Arab dan Timur Tengah
memang satu per satu akan rontok? Jika itu yang sedang terjadi, lalu siap korban berikutnya?

"Satu-satunya yang ingin saya sampaikan kepada Anda adalah angin perubahan sedang melanda Timur Tengah,"
kata Ketua Liga Arab Amre Moussa, mantan Menteri Luar Negeri Mesir, kepada CNN.
"Bagaimana angin itu akan bergerak dan ke mana arahnya, kapan, serta di mana,
saya tidak dalam posisi untuk menilai sejauh mana itu akan terjadi. Namun, menurut saya,
 angin perubahan itu sudah mulai," katanya.

Di negara tetangga Mesir, Libya, telah muncul di halaman di Facebook
pengumuman tentang demonstrasi damai yang dijadwalkan pada Senin.
Moammar Khadafy, yang telah memerintah negara itu selama hampir 40 tahun,
beberapa hari lalu masih menegaskan dukungannya terhadap Mubarak.

Di seberang Laut Merah, ribuan orang telah memprotes Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh,
yang telah memerintah Yaman selama 32 tahun. Saleh telah berjanji tidak maju lagi
dalam pemilihan berikutnya saat masa jabatan yang sekarang ini, dimulai tahun 2006,
berakhir tahun 2013. Di Jordania, Raja Abdullah II telah merombak kabinetnya minggu lalu.
Minggu ini ia memasukkan beberapa tokoh oposisi dan media ke dalam kabinet baru yang
dipimpin  seorang pensiunan jenderal.

Namun, para pengamat memperingatkan untuk tidak terlalu berharap banyak pada "
angin perubahan" itu. "Apa kesamaan antara Tunisia dan Mesir?
Militer membuat keputusan untuk tidak melakukan intervensi," kata Jamie Rubin,
diplomat Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) pada era Presiden AS Bill Clinton,
sebagaimana dikutip CNN. "Anda lihat Iran dan kita melihat sejumlah besar orang turun ke
jalan beberapa waktu lalu. Namun, pihak keamanan siap untuk membunuh, menangkap,
atau menempatkan mereka ke dalam penjara. Dan jika pergi ke Suriah,
Anda akan melihat rezim militer yang pada masa lalu bersiap untuk melakukan pembunuhan massal.
Jadi, kita harus membuat perbedaan-perbedaan di sini," tuturnya.

"Mereka membuat keputusan untuk campur tangan, tetapi tidak dengan kekerasan.
Mereka membuat keputusan untuk membiarkan revolusi terjadi dan tidak menopang status quo.
Keputusan mereka untuk tidak menggunakan kekuatan terhadap rakyat memungkinkan
orang menerobos hambatan rasa takut," kata Rubin tentang kondisi di Tunisia dan Mesir.

Fouad Ajami, ilmuwan kelahiran Lebanon dan ahli masalah Timur Tengah, mengatakan,
orang-orang di kawasan itu selama puluhan tahun telah kehilangan kekaguman dan ketakutan
kepada pemerintahnya. "Lihatlah episode-episode yang ada. Ada sebuah lubang laba-laba.
Saddam Hussein keluar dari lubang laba-laba tahun 2003. Lalu muncul tontonan tentang pengadilannya,"
kata Ajami.

"Jadi, saya pikir banyak pemerintah Arab yang khawatir. Mereka layak khawatir karena mereka
memperlakukan rakyat dengan buruk. Mereka menyiksa rakyat.
Mereka menjarah uang. Tidak ada kontrak sosial di banyak negara itu.
Jadi, saya pikir mereka memang pantas untuk khawatir," ujarnya.

Namun, beberapa dari rezim yang lebih keras bahkan telah berbicara tentang perubahan
dalam terang protes rakyat yang melanda kawasan itu baru-baru ini.
Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika, yang telah berkuasa selama 12 tahun terakhir,
misalnya, "dalam waktu dekat" mencabut status negara dalam kondisi darurat yang telah
berjalan selama hampir 20 tahun, menurut laporan kantor berita negara itu minggu lalu.
Langkah ini merupakan satu dari beberapa hal yang dituntut para demonstran dalam
protes baru-baru ini terhadap pemerintah. Undang-undang itu diterapkan sebagai
tindakan keras terhadap partai politik Islam pada tahun 1992.

Presiden Suriah Bashar al-Assad mengambil alih kekuasaan tahun 2000 setelah kematian ayahnya,
yang memerintah sejak tahun 1971. Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan minggu lalu di harian
The Wall Street Journal, ia mengatakan bahwa para pemimpin Timur Tengah harus
"melihat perlunya reformasi" sebelum protes seperti yang terjadi di Mesir dan Tunisia pecah.

Bagaimanapun, yang terpenting dari efek domino di Timur Tengah dan sebagian
Afrika itu adalah tidak ada yang benar-benar yakin apa yang akan terjadi selanjutnya.
Sebelum kepergian Mubarak yang dramatis dan cepat menyusul Ben Ali,
 banyak ahli bahkan sangat meragukan bahwa Mesir akan mengikuti jejak Tunisia.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

Monday, February 7, 2011

Kemeriah Sambutan Tahun Baru Cina Pkwar Dun Anak Bukit

Mamak Nasi Kandar
DUN Anak Bukit, 7 Feb.:- Kemeriah Sambutan Tahun Baru Cina pada tahun ini terserlah dengan sambutan hari Terbuka anjuran Pkwr DUN Anak Bukit yang diadakan pada hari ini diperkarangan Dewan Orang Ramai Tmn Mergong Indah,Tmn Mutiara Mergong di sini.Di anggarkan lebih 500 orang dari pelbagai bangsa
Hadir sama dalam majlis tersebut ialah Adun Anak Bukit, YB,Dato ,Ir Amiruddin Hamzah,

Pegawai Khas MB EncikTeh Kooh Su,
Ahli Majlis MBAS Saw Lean Keow ,
Pengerusi Tmn Mergong Indah Encik Oii Hay San
Tuan Hj Azim Hj Ahmat Pengarah MTD Anak Bukit.
Sdr Ramli Shafie Wakil PAS Kaw K.Kedah,
Mkk Sdr Azmi Din, Turut hadar Setiausha Sektareriat Majlis Ketua Kampung/Komuniti Kaw K.Kedah Sdr Mohd Fuad Md Lazim
Selain itu hadir sama di kalangan, wakil-wakil persatuan Perniagaan Cina , Ngo, rakan media
serta warga sekitar Kg Padang Perak yang datang sewalnya sejak jam 5.00 petang.
Acara belamgsung dengan ucapan
YB,Dato ,Ir Amiruddin Hamzah, Adun Anak Bukit
Selain Majlis agihan Angpau kepada kanak-kanak dan warga emas yang hadir.











aku dan Ali Gunung

Tauke Kedai Sayang 


Ust Ibrahim dengan selokanya 



YB Amiluden cakap chine ma

Tambah kapsyen

Saturday, February 5, 2011

Kepada ustaz-ustaz,tolong jawab ,,,,,,,,, Tipu Pejabat Zakat?



Baru-baru ni ada sahabat bertanya mengenai hukum membuat helah dalam memohon zakat.
Katanya ada individu yang menyambung pangajian di IPTA memohon bantuan zakat dari majlis
Agama Islam Negeri. tetapi dia telah berbohong dengan mendakwa dia belajar secara full time
sedangkan dia masih bekerja dan belajar secara part time. dengan alasan itu dia telah dapat
bantuan zakat secara penuh sedangkan dia mempunyai gaji tetap dan sepatutnya tidak layak
mendapat zakat secara penuh.
Dalam hati saya berkata, ada juga orang menipu duit zakat! Yang buat pula tu lepasan agama!
Teringat saya masa belajar dulu ramai juga rakan-rakan yang dah dapat biasiswa tetapi masih
memohon wang zakat.
Pihak institusi zakat mungkin terlepas pandang lalu ramai juga yang dapat double bantuan
pendidikan mereka.
Persoalannya ialah boleh ke kita ambil zakat yang bukan hak kita?
Imam Al-Nawawi di kitab Raudhah Al-Tolibin ada menyebut
bahawa sesiapa yang tersalah mengambil zakat yang bukan haknya
dia wajib memulangkannya kerana hukunya adalah haram!

Catatan Zuridan Mohd Daud at 11:51 2 comments   Links to this post

Himpunan Bersama Kebangkitan Rakyat Mesir: Apakah Tindakan PDRM & Sekutunya Betul? Halang Peguam Jumpa 7 Yang Ditahan



KUALA LUMPUR, 4 Feb: Satu memorandum hari ini diserahkan kepada Kedutaan Amerika Syarikat melalui satu himpunan membantah sokongan negara itu terhadap pemerintahan Hosni Mubarak yang ditolak rakyat

Penyerahan memorandum tersebut disertai wakil-wakil parti politik dari Pakatan Rakyat dan Badan Bukan Kerajaan NGO.

Mereka termasuk Naib Presiden PAS, Salahudin Ayub, Pengerusi Lajnah Antarabangsa PAS, Dr Syed Azman Syed Ahmad Nawawi, AJK PAS Pusat, Mohamad Sabu, Setiausaha Agung Majlis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia (Mapim), Mohd Azmi Abdul Hamid, Ketua AMK, Shamsul Iskandar Mat Akin, Presiden PSM Dr. Nasir Hashim dan Penyelaras PSM, S. Aruchelvan dan lain-lain.

Dianggarkan hampir 10 ribu menyertai himpunan kali ini selepas kali pertama himpunan sama dibuat Isnin lalu di hadapan Kedutaan Mesir bagi mengutuk kekejaman kerajaan negara itu dibawah Presidenya, Hosni Mubarak.

Beberapa wakil pemimpin yang hadir turut menyampaikan ucapan ringkas, dan kesemuanya antara lain turut mengingatkan kerajaan Malaysia agar mengambil iktibar dari apa yang ditunjukkan rakyat Tunisia dan Mesir.

Ketua Dewan Muslimat PAS, Ustazah Nuridah Saleh antaranya berkata himpunan hari ini adalah manifestasi kebencian rakyat terhadap sebarang bentuk kezaliman yang dilakukan mana-mana kerajaan terhadap rakyatnya.

"Kita benci kepada mana-mana kerajaan yang melakukan kezaliman... Kita mahu kerajaan merealisasikan kehendak rakyat skiranya tak ingin jadi seperti kerajaan Tunisia dan Mesir,"katanya.

Mohamad Sabu pula dalam ucapannya turut memberi amaran bahawa rakyat Malaysia juga akan bangkit jika dizalimi sedemikian rupa.

Selain mereka, turut serta menyokong memorandum bantahan itu Sekretariat Himpunan Ulama Rantau Asia (Shura), Citizens International, Angkatan Belia Islam Malaysia (Abim), gabungan Mahasiswa Islam Malaysia (Gamis) dan Pertubuhan Ikram Malaysia (Ikram).

Himpunan itu bagaimanapun dicemari dengan insiden tangkapan dan semburan watercanon oleh pihak polis dan Pasukan Simpanan Persekutuan FRU.

Beberapa petugas Unit Amal PAS dan orang ramai ditangkap di hadapan Masjid Tabung Haji ketika pihak polis cuba menyuraikan himpunan tersebut selepas selesai menyerahkan memorandum.

Polis didakwa menggunakan kekerasan dengan memukul, menyepak dan memaki peserta himpunan dan difahamkan tujuh ditangkap dan dibawa ke Balai Polis Dang Wangi.

Terdahulu, lebih 7000 rakyat berarak dari Masjid As-Syakirin KLCC ke Kedutaan Amerika Syarikat.

Himpunan memulakan diketuai Exco Dewan Pemuda PAS Pusat, Ridhuan Mohd Nor.

Biarpun pihak polis menghalang laluan menuju ke bangunan kedutaan tersebut, peserta himpunan bagaimanapun berjaya melepasinya.

Himpunan yang menggabungkan parti politik dan Badan Bukan Kerajaan (NGO) hari ini dinamakan Himpunan Bersama Kebangkitan Rakyat Mesir.

Mereka membuat tiga desakan terhadap Amerika Syarikat iaitu menggesa ejen negara itu berundur dari Mesir, tidak campur tangan dalam urusan rakyat Mesir memilih pemimpin mereka serta mendesak seluruh dunia memberi tekanan kepada Presiden Mesir, Husni Mubarak agar meletakkan jawatan.

Kesemua mereka berarak selepas selesai solat Jumaat sebentar tadi di Masjid As-Syakirin KLCC.

Sekurang-kurangnya 50 NGO turut sama dalam himpunan tersebut.










































Polis halang peguam jumpa tahanan

Sidiqin Omar

KUALA LUMPUR: Selepas 5 jam, peserta yang ditahan dalam himpunan Solidariti Rakyat Mesir masih tidak dibenarkan bertemu dengan ahli keluarga mahupun peguam, kata Pengerusi Biro Guaman KEADILAN, Latheefa Koya.

“Kami masih menunggu di hadapan balai polis daerah Dang Wangi bersama ahli keluarga.

“Polis masih tidak membenarkan kami untuk bertemu dengan mereka yang ditahan,” kata Latheefa kepada Keadilandaily.com sekitar jam 9.30 malam tadi.

Tujuh mereka yang ditahan adalah Hafiz Kamaruddin, Mohammad Mohd Nor, Hadi Ariffin, Zainal Dewa, Ismath Habib dan dua mahasiswa tempatan.

Latheefa berkata, pihaknya selaku panel peguam penasihat akan berusaha sedaya upaya membebaskan mereka............berita dari sedaka sejahtera